Wednesday 8 January 2020

CINTA YANG SEMENTARA

kegabutan saya sore kemarin ketika menunggu kereta berujung pada keisengan mem-follow akun twitter Google Indonesia. dan menariknya ketika pertama kali mengunjungi profil akun tersebut, hal pertama yang muncul adalah tentang boba-boba yang meng-Indonesia. Ya, boba menduduki urutan pertama peningkatan pencarian di mesin pencari Google sepanjang tahun 2019 kemarin. lonjakan angka pencarian dengan kata kunci boba mencapai angka 12 kali lipat dibanding sebelumnya. pencarian ini diikuti dengan kata kunci resep dan review.




dari gambar di atas dapat dilihat juga, ternyata kopi juga ternyata masih menjadi sesuatu yang hype. di sepanjang jalan di Surabaya saja, rasanya kafe-kafe yang mem-branding diri mereka sebagai kafe kopi kekinian gampang sekali dijumpai. mulai dari kopi kenangan, kopi janji jiwa, diskuupi, sampai terakhir saya lihat ada juga yang kasih nama clbk 😅😅

sebenarnya fenomena ini bisa lihat dari banyak sisi. dari sisi ekonomi tentu saja ini sinyalemen bagus karena artinya masyarakat tanggap akan trend dan potensi ekonomi yang ada. namun, ingat kasus fenomena geprek dan taichan-kah? saya pikir boosting-nya sama seperti sekarang. rameee banget, kemudian sepi, kemudian hilang begitu saja, kemudian ketika anda ngobrol dengan rekan Anda dan tiba-tiba bilang : hey, beli sate taichan yuk? dan Anda merespon dengan : hah? apa?

ya, trend secepat itu bisa dikagumi, kemudian hilang seolah ngga pernah ada.

mirip cinta, ya 😖😝


pertanyaan kemudian muncul. jadi, kapan sih kita harus aware terhadap trend baru, berpikir untuk mengikutinya atau berpikir untuk menciptakan trend lainnya?

dalam ilmu pemasaran, ada satu istilah yang disebut dengan product life cycle atau daur hidup produk. ini adalah siklus yang menggambarkan bagaimana sebuah produk itu dilahirkan, dirawat, tumbuh besar, mencapai puncak kejayaan, sampai kemudian turun dan hilang. ya, mirip dengan hidup manusia sih.



sebenarnya siklus ini bisa memberikan gambaran atas banyak hal. 

kalau dari sisi pemasaran, masa hidup sebuah produk dimulai ketika pertama kali dia diciptakan. dimulai dengan ide inovasi baru, melakukan penelitian dan pengembangan, melakukan pengetesan pasar, biaya produksi yang masih tinggi dan belum menunjukkan angka penjualan yang berarti. pada masa ini, inovasi tidak hanya berarti satu hal yang sama sekali baru, meskipun bisa juga seperti itu. bisa juga layanannya yang baru, bisa harga yang baru, metode promosi yang baru, atau apapun yang baru (Asal jangan pasangan baru, ya :'))

tahap berikutnya adalah ketika produk ini tumbuh berkembang. masyarakat mulai mengenal produk, peningkatan penjualan, juga peningkatan profit terjadi. selang setelahnya, ketika basis konsumen semakin kuat, produk akan mengalami satu masa yang disebut dengan masa kedewasaan. pada masa ini penjualan mencapai angka tertinggi. pola konsumen yang loyal sudah terpetakan dengan jelas. intinya masa ini penjualan berjaya-lah. 

nah, trend boba-boba dan kopi-kopi kekinian menurut saya telah mencapai masa ini tahun lalu. indikatornya adalah hasil pencarian kata kunci di google tadi. namun untuk saat ini, sebenarnya boba dan kopi menurut saya sudah mulai menunjukkan masa decline alias penurunan. akan sangat telat jika ada pengusaha yang baru  mulai melirik bisnis ini. karena konsumen juga sudah mulai jenuh dan mencari sesuatu yang baru.

lalu, kalau siklus PLC tadi dikaitkan dengan hati kita bagaimana? :')

ya anggap saja masa introduction itu sebagai masa ketertarikan kita. siang malam dihabiskan untuk stalking sosial medianya, bahkan nyari tahu berapa nilai manajemen pemasarann-nya mungkin (hahaha!). lalu masa growt adalah masa paling menyenangkan, tahapan pedekate ini mah. semua indah. sudah mulai sering jalan bareng, janjian, makan dan nonton bareng (ahhh...menyenangkan 😁) lalu maturity adalah masa jadian, atau masa menikah di atas 2 tahun. lagi sayang-sayangnya, kalau menikah mah lagi seneng-senengnya menikmati cicilan rumah ini mah (curhat 😂). nah, masa yang paling ditakutkan adalah masa decline ini. masa ketika sudah mulai bosan, ketika menemukan banyak kebaikan orang lain yang ngga ditemukan di pasangan (duh! jangan lah ya. semoga kita selalu bisa bersyukur dengan pasangan kita 🤗🤗)

karena sepertinya siklus PLC itu sesuatu yang tidak bisa kita tolak, lalu apa yang harus dilakukan?

kalau misalnya Anda adalah pengusaha, maka sebaiknya Anda harus mulai memikirkan inovasi baru atas produk Anda ketika produk tsb sedang jaya-jaya nya. jadi ketika datang masa penurunan, konsumen sudah mendapat sesuatu yang baru dari produk anda.

kalau masalah hati?

ini berat. hahaha... seorang teman pernah bilang. usia pernikahan di atas 6 tahun adalah yang terberat. godaan biasanya datang pada tahun tersebut. ya hampir sama kayak film-nya marriage story sih (oke, nanti kita bahas tentang ini). sebelumnya semua seolah baik-baik saja. kemudian karena satu trigger kecil, lalu boom! hancur semuanya. jujur saya belum tahu sih apa yang harus dilakukan pada saat itu, tapi mungkin apapun itu nanti, yang harus kita lakukan adalah melakukan hal terbaik untuk pasangan kita dan untuk diri kita sendiri. ya, walaupun seringkali itu bertabrakan sih :')

oke, sampai sini kayaknya gambaran siklus PLC ngga berguna. 🙈