Monday 20 February 2023

Mensyukuri Hidup

Belakangan saya punya kebiasaan baru. Tiap pukul setengah enam pagi saya akan duduk di teras rumah, melihat ikan di kolam kecil, sambil minum Good Day Capuccino hangat. 

Sesuatu yang sangat tidak mungkin saya lakukan 3 atau 4 tahun lalu. 

Ya, masa-masa itu adalah masa ketika saya harus bangun jam 3 pagi, membersihkan botol susu dan perlengkapan pumping, kemudian pumping (yang melelahkan), masak, beberes rumah, persiapan kerja, nyiapin bekal Fafa, berangkat jam setengah 6 pagi karena kereta berangkat pukul 6 kurang. 

Waktu yang sangat sesak. Teramat sangat sesak. 

Tidak heran waktu itu saya kena ppd berkepanjangan :')

Tapi pertanyaan pentingnya, apakah saya membenci hidup saya yang dulu dan mencintai setengah mati hidup saya yang sekarang?

Nyatanya tidak juga. Meskipun apa yang saya miliki hari ini bisa jadi adalah sesuatu yang saya idam idamkan dulu kala, beberapa tahun ke belakang.

Nyatanya saya tidak sepenuhnya menikmati hidup menjadi ibu rumah tangga yang kebablasan ini, hahaha. Ya, bagaimana tidak kebablasan, wong saya jadi ibu rumah tangga juga masih semaunya sendiri. Rumah ya nggak bersih bersih amat, masak juga kalau ngga males, kalau males ya tinggal gofood atau makan di luar 😅 Sungguh bukan ibu rumah tangga yang berdedikasi.

Seringkali saya rindu hidup yang padat seperti dulu. Hidup penuh jadwal-jadwal yang padat dan runut. Seringkali saya rindu diburu waktu. Walaupun ada kalanya saya juga sangat menikmati hidup yang sekarang. 

Pada akhirnya manusia memang tidak pernah bersyukur. Atau sulit sekali bersyukur. Meskipun Hidup sudah mewujudkan bahkan mimpi mimpi terliar mereka.