Thursday 31 December 2020

its a new year and i feel lonely








Hai. Haha 😁

Tenang, merasa kesepian adalah hal yang wajar kan? 😉

Jadi, punya resolusi apa tahun ini?

Ah ya, sebelum bahas resolusi, baiknya throwback sedikit setahun kemarin. 

2020 bagi saya adalah tahun yang berat. Ada banyak hal yang saya upayakan di waktu sebelumnya, sambung tahun 2020, dan gagal. Tapi ya, gagal itu biasa dan manusiawi 😉

Lalu ketika covid menyerang, ada banyak sekali penyesuaian yang harus saya lakukan. Tinggal di rumah. Ngajar di rumah. Seolah enak sih. Tapi untuk pemuja pola macam saya, perubahan signifikan ini berat. Sangat. 

Tapi bagaimanapun juga saya bersyukur, paling tidak saya masih punya pekerjaan tetap, saya bisa ketemu fafa lebih sering, waktu lebih banyak untuk keluarga. 

Alhamdulillah.. 

Lalu rencana 2021 apa? 

1. Les dan tes toefl
2. Belajar GMAT
3. Bikin buku
4. Artikel ada yg masuk scopus lagi. Amin
5. Prepare beasiswa. Rencana BI, USM, atau NTU atau kalau beruntung bisa masuk Unair biar ngga kebanyakan drama. 
6. Selesaikan penelitian yg mangkrak
7. Paling penting - bisa ngatur waktu dg efektif
8. Jalan atau lari dan jadi sehat
9. Puasa
10. Sholat. Ya saya sudah lama ngga sholat sik 🙃 yang perempuan pasti paham lah switching dr masa nifas ke paska nifas sulitnya kek apa. Apalagi saya ada kasus spesial 🙃
11. Jualan kecil2an walaupun saya tahu itu sulit
12. Sabar dan ga gampang marah ke fafa
13. Konsisten. 


Amiinn. 

Semoga tahun depan jadi tahun yg menyenangkan, menyehatkan dan membahagiakan. Bagi saya, fafa, suami kesayangan, dan semua. 


Love, 
F



Monday 28 December 2020

Sekarang atau 10 tahun lagi





Jadi, saya kan sedang berupaya nulis lagi, hehe. Inipun sekarang nuklisnya pake notes di hape. Bukan apa-apa sih, suka saja sama font dan background notes ini 🤭

Lalu, karena juga sudah jarang banget nulis, jadi kagok juga lah. Akhirnya nemu 30 days blogging challenge di Pinterest.

Harusnya ini hari pertama yang menceritakan tentang diri sendiri. Tapi maleslah, kasih makan ego mah bakalan banyak waktunya nanti, apalagi kalau sudah ketagihan ngeblog lagi, hihi 🤭

Jadi, saya pilih hari ke 2, yang meminta untuk menceritakan dimana saya 10 tahun lagi.

Bentar, bicara tentang 10 tahun lagi sepertinya jauh banget ga sih? Haha. Yang artinya usia saya sudah 44 tahun, usia pernikahan sudah 14 tahun, Fafa sudah SMP sudah remaja, harusnya sih sudah punya adek juga 😅 amiin 🙂

Anyway, bikin list saja ya biar gampang, ini adalah bagaimana saya melihat diri saya 10 tahun lagi. 

1. Nama saya makin panjang. Ada gelar Ph. D di belakangnya 😭😭😭 huhuhu amin amiin
2. Pindah rumah mungkin. Atau sudah punya rumah lain lagi. Nyicil lagi gapapa, saya suka KPR dan lika liku ngelunasinnya 🤭🤭
3. Kerjaan semakin settle. Semoga semakin banyak waktu luang untuk keluarga. 
4. Saya membayangkan kami ber-4 ngobrol di teras depan rumah kami. Suami merapikan tanaman Tabebuya yang semakin tinggi. Memangkas dahan-dahan pohon jambu yang menjadi patokan jumlah cicilan KPR 🤭😁. Lalu Fafa mungkin akan sedang mendengarkan musik kesukaannya. Adeknya sedang lari lari seperti tak kenal lelah. Dan saya mungkin sedang scrolling arsip blog masa lalu dan seperti biasa mentertawakan diri saya sendiri 🤭🤭
5. Lihat imajinasi no 4 kok berasa indah banget ya 😭😭
6. Semoga kami semua senantiasa sehat itu juga sih. 
7. Entah.. Bingung sih haha.. 

Anyway sebelum 10 tahun mendatang, yang pasti saya juga punya wishlist untuk tahun depan. 

1. Bener2 yakin dan serius ambil beasiswa BI. Saya harus sekolah lagi. Harus! 
2. Bisa kontrol diri sendiri dalam segala hal. Makanan, pekerjaan, kesehatan. Saya pengen jadi lebih baik. Saya pengen mampu bikin jadwal dan menurutinya sama seperti waktu lalu lalu ketika gampang sekali ngatur diri sendiri. Sekarang sulit sekali btw 😌
3. Punya baby lagi, amin 🙂 entah keterima beasiswa atau ngga. Saya pengen hamil lagi 🙂
4. Keterima beasiswa 🙂 Plis saya, ayo berusaha! 
5. Dapet rejeki biar bisa nutup lagi cicilan rumah 😁😁

Hehehe.. Nulis gini, krn sudah lama ngga nulis, jadi malu juga sih ya. Tapi seneng. Hahaha

Lets see berapa lama ini bisa bertahan 🤭

Kalau Anda, bagaimana proyeksi diri Anda 10 tahun ke depan? 🙂
Mind to share? 😉


Love, 
F




Sunday 23 August 2020

Person - Personal




 

jadi, apa kabar? hahaha..saya kembali lagi 😊


dua hari terakhir, saya overthinking parah. ada banyak hal dalam kepala saya yang tidak bisa saya selesaikan. tidak bisa tidur dua hari benar-benar membuat saya mual.


lalu kemudian, blog om warm tiba-tiba muncul di feed twitter. lama tidak berkunjung ke sana. tampilannya berubah. mirip dengan tampilan philosofay berpuluh tahun lalu. dan itu beneran bikin saya kangen nulis di sini. 


ada banyak hal yang menghalagi saya menulis sebenarnya. tentu saja, halangan itu murni muncul dari diri saya sendiri, dan kekhawatiran-kekhawatiran saya. banyak di antaranya adalah karena pernikahan. saya masih menganggap, seorang yang sudah menikah seharusnya memang tidak mengumbar-umbar apa yang dirasakan di luar, terutama di sosial media. tahu sendirilah, banyak predator perasaan. hahaha. tapi bukan itu. ini masalah kepantasan saja. menurut saya memang tidak pantas mengumbar-umbar perasaan di luar.


masalahnya, saya tidak bisa. hahahaha.. buktinya, saya masih update status twitter tiap hari. ngeluh dan sambat sana sini. 


lalu kemudian, saya sampai pada pemahaman, menikah adalah menikah. ada banyak hal yang memang menjadi dan dijadikan satu. pandangan, gaya hidup, pola makan, cara pikir, cara berpakaian, dan banyak hal lain yang itu subyektif sekali. tiap pasangan punya kriteria masing-masing, hal-hal mana saja yang mereka kompromikan dan mereka satukan. 

-tapi ada juga hal-hal yang sifatnya adalah person. personal. pribadi. mau menikah, mau belum, ada hal-hal yang memang adalah sesuatu yang menempel pada orang tersebut. dan hal itulah yang membentuk kedirian si orang tadi, terlepas statusnya. 


bagi saya, mungkin (karena bisa jadi saya salah), adalah dengan menulis di sini. menulis di sini, membantu agar benang di kepala saya tidak kusut. membantu mengurai banyak hal yang saya hancurkan sendirian. karena memang itu adalah saya. dan ini bukan berarti pasangan saya tidak mau mendengar saya atau bagaimana. tidak. dia sempurna. tapi ya tetap, ada hal-hal yang ternyata sifatnya personal dan itulah bagian dari diri kita.


jadi mungkin, akan ada waktu di mana saya akan meracau lagi di sini. ya, karena saya membutuhkannya. karena ini bagian dari saya, itu saja, bukan alasan lainnya.


lalu kembali ke overthinking yang membuat saya mual luar biasa.


jadi, karena dari awal saya memang punya keinginan kuat untuk berjualan, saya memutuskan untuk serius berjualan online. bikin toko, kulakan, promosi. saya suka berjualan. saya cinta jualan. saya suka setiap kali packing. saya suka mendapat pesanan. saya suka mendapat review positif. saya suka bikin kata-kata buat promosi. saya suka melakukan itu semua. 


tapi sepertinya kesukaan itu mengambil alih waktu saya. saya tidak bisa lepas dari hape. hati saya berdebar, harap-harap cemas, menanti dan mengawasi engagement 24 jam sehari, fafa tidak saya gubris, sampai dia pun ikut-ikutan melebihi jam main hape. 


ini salah. dan harus dihentikan.


padahal, saya baru saja sangat menikmatinya. rasanya seperti pisah pas cinta-cintanya. kowe lungo pas aku sayang sayange.. hahahaha


tapi, ya sudahlah. saya dulu pernah jualan batik. dan sebenarnya menguntungkan dan menyenangkan. lalu saya berhenti begitu saja. nampaknya saya lupa, saya menghentikan aktivitas itu pun karena alasan yang sama. 


mungkin jualan memang belum bisa saya lakukan. ya sudah, kita postpone saja dulu. mari selesaikan kewajiban yang memang sudah di depan mata. mari menyayangi fafa dengan sepenuhnya, toh, momen ini ngga akan datang selamanya. sementara uang akan selalu bisa dicari.


baiklah, kita berhenti dulu ya. (sedih)

Wednesday 8 January 2020

CINTA YANG SEMENTARA

kegabutan saya sore kemarin ketika menunggu kereta berujung pada keisengan mem-follow akun twitter Google Indonesia. dan menariknya ketika pertama kali mengunjungi profil akun tersebut, hal pertama yang muncul adalah tentang boba-boba yang meng-Indonesia. Ya, boba menduduki urutan pertama peningkatan pencarian di mesin pencari Google sepanjang tahun 2019 kemarin. lonjakan angka pencarian dengan kata kunci boba mencapai angka 12 kali lipat dibanding sebelumnya. pencarian ini diikuti dengan kata kunci resep dan review.




dari gambar di atas dapat dilihat juga, ternyata kopi juga ternyata masih menjadi sesuatu yang hype. di sepanjang jalan di Surabaya saja, rasanya kafe-kafe yang mem-branding diri mereka sebagai kafe kopi kekinian gampang sekali dijumpai. mulai dari kopi kenangan, kopi janji jiwa, diskuupi, sampai terakhir saya lihat ada juga yang kasih nama clbk 😅😅

sebenarnya fenomena ini bisa lihat dari banyak sisi. dari sisi ekonomi tentu saja ini sinyalemen bagus karena artinya masyarakat tanggap akan trend dan potensi ekonomi yang ada. namun, ingat kasus fenomena geprek dan taichan-kah? saya pikir boosting-nya sama seperti sekarang. rameee banget, kemudian sepi, kemudian hilang begitu saja, kemudian ketika anda ngobrol dengan rekan Anda dan tiba-tiba bilang : hey, beli sate taichan yuk? dan Anda merespon dengan : hah? apa?

ya, trend secepat itu bisa dikagumi, kemudian hilang seolah ngga pernah ada.

mirip cinta, ya 😖😝


pertanyaan kemudian muncul. jadi, kapan sih kita harus aware terhadap trend baru, berpikir untuk mengikutinya atau berpikir untuk menciptakan trend lainnya?

dalam ilmu pemasaran, ada satu istilah yang disebut dengan product life cycle atau daur hidup produk. ini adalah siklus yang menggambarkan bagaimana sebuah produk itu dilahirkan, dirawat, tumbuh besar, mencapai puncak kejayaan, sampai kemudian turun dan hilang. ya, mirip dengan hidup manusia sih.



sebenarnya siklus ini bisa memberikan gambaran atas banyak hal. 

kalau dari sisi pemasaran, masa hidup sebuah produk dimulai ketika pertama kali dia diciptakan. dimulai dengan ide inovasi baru, melakukan penelitian dan pengembangan, melakukan pengetesan pasar, biaya produksi yang masih tinggi dan belum menunjukkan angka penjualan yang berarti. pada masa ini, inovasi tidak hanya berarti satu hal yang sama sekali baru, meskipun bisa juga seperti itu. bisa juga layanannya yang baru, bisa harga yang baru, metode promosi yang baru, atau apapun yang baru (Asal jangan pasangan baru, ya :'))

tahap berikutnya adalah ketika produk ini tumbuh berkembang. masyarakat mulai mengenal produk, peningkatan penjualan, juga peningkatan profit terjadi. selang setelahnya, ketika basis konsumen semakin kuat, produk akan mengalami satu masa yang disebut dengan masa kedewasaan. pada masa ini penjualan mencapai angka tertinggi. pola konsumen yang loyal sudah terpetakan dengan jelas. intinya masa ini penjualan berjaya-lah. 

nah, trend boba-boba dan kopi-kopi kekinian menurut saya telah mencapai masa ini tahun lalu. indikatornya adalah hasil pencarian kata kunci di google tadi. namun untuk saat ini, sebenarnya boba dan kopi menurut saya sudah mulai menunjukkan masa decline alias penurunan. akan sangat telat jika ada pengusaha yang baru  mulai melirik bisnis ini. karena konsumen juga sudah mulai jenuh dan mencari sesuatu yang baru.

lalu, kalau siklus PLC tadi dikaitkan dengan hati kita bagaimana? :')

ya anggap saja masa introduction itu sebagai masa ketertarikan kita. siang malam dihabiskan untuk stalking sosial medianya, bahkan nyari tahu berapa nilai manajemen pemasarann-nya mungkin (hahaha!). lalu masa growt adalah masa paling menyenangkan, tahapan pedekate ini mah. semua indah. sudah mulai sering jalan bareng, janjian, makan dan nonton bareng (ahhh...menyenangkan 😁) lalu maturity adalah masa jadian, atau masa menikah di atas 2 tahun. lagi sayang-sayangnya, kalau menikah mah lagi seneng-senengnya menikmati cicilan rumah ini mah (curhat 😂). nah, masa yang paling ditakutkan adalah masa decline ini. masa ketika sudah mulai bosan, ketika menemukan banyak kebaikan orang lain yang ngga ditemukan di pasangan (duh! jangan lah ya. semoga kita selalu bisa bersyukur dengan pasangan kita 🤗🤗)

karena sepertinya siklus PLC itu sesuatu yang tidak bisa kita tolak, lalu apa yang harus dilakukan?

kalau misalnya Anda adalah pengusaha, maka sebaiknya Anda harus mulai memikirkan inovasi baru atas produk Anda ketika produk tsb sedang jaya-jaya nya. jadi ketika datang masa penurunan, konsumen sudah mendapat sesuatu yang baru dari produk anda.

kalau masalah hati?

ini berat. hahaha... seorang teman pernah bilang. usia pernikahan di atas 6 tahun adalah yang terberat. godaan biasanya datang pada tahun tersebut. ya hampir sama kayak film-nya marriage story sih (oke, nanti kita bahas tentang ini). sebelumnya semua seolah baik-baik saja. kemudian karena satu trigger kecil, lalu boom! hancur semuanya. jujur saya belum tahu sih apa yang harus dilakukan pada saat itu, tapi mungkin apapun itu nanti, yang harus kita lakukan adalah melakukan hal terbaik untuk pasangan kita dan untuk diri kita sendiri. ya, walaupun seringkali itu bertabrakan sih :')

oke, sampai sini kayaknya gambaran siklus PLC ngga berguna. 🙈