Sunday 8 January 2023

Kind hearted man

Dulu sebelum kami menikah, beberapa kali dia mengajak saya mengikutinya bekerja. Menyalurkan bantuan, survey calon penerima bantuan. 

Bagi saya itu bukan pekerjaan mudah. Sangat berat malah. 

Tidak mudah mendongak maupun menunduk terlalu dalam untuk mereka yang ada di tengah-tengah. 

Hampir selalu ketika saya ikut dia bekerja, semuanya berujung dengan saya nangis di boncengan motornya. Ya simply karena hati saya tidak pernah bisa sekuat hatinya. Menyaksikan mbah-mbah yang harus hidup sendirian, dengan rumah yang tentu sudah tidak mampu lagi bagi si mbah untuk membersihkannya sendiri, bukan hal mudah untuk saya. Ya, semua selalu berakhir saya menangis dan mewek. Selalu. 

Sementara dia, dia selalu bisa berkata tegas, tak tek tak tek, tapi tetap santun dan selalu bisa menempatkan diri di manapun dia berada. Nada bicaranya tidak pernah merendahkan, tapi juga tidak pernah terlihat cengeng seperti saya yang cemen. 

Ya, laki-laki itu adalah suami saya. Laki-laki dengan hati terbaik yang pernah saya kenal. 

Beberapa hari lalu harusnya kami bersenang-senang. Kami piknik bersama, tapi ya seperti biasa, dia tiba-tiba dihubungi kantor, dan diminta untuk melakukan beberapa hal dalam waktu yang sesingkatnya. Seperti biasa. Dia tidak menikmati piknik kami. Tapi ya sudahlah. Pasti sulit membagi pikiran dalam kondisi seperti itu. 

Kemarin, dia mengajak saya dan anak kami berkeliling. Kami mengunjungi beberapa rumah. Dia memastikan bahwa semua penerima bantuan untuk mengambil haknya hari itu. 

Menyaksikannya melakukan itu, selalu membuat saya jatuh cinta lagi dan lagi. Dalam hati saya berkata: Laki-laki ini adalah laki-laki terbaik! 

Ketika saya pikir semua sudah selesai, di rumah pun dia masih sempat membuat beberapa panggilan, memastikan semua tersalurkan. Dia bahkan pergi lagi ke tempat penyaluran, ya sekali lagi untuk memastikan. 

Bahkan ketika di rumah, ketika masih saja ada telepon atau sms, dia masih membalas dan menjawabnya dengan nada paling santun. 

Dia mungkin tidak tahu. Mungkin tidak akan pernah tahu, bahwa saya benar-benar mengaguminya. Saya sangat sangat bangga padanya!

1 comment:

  1. senang sekali membaca ini, fay..
    suatu saat aku ingin bersalaman dan berbincang dengan lelakimu itu

    ReplyDelete