Monday 7 November 2022

Chasing Pavements




jadi, setelah om warm komentar di Twitter, saya jadi flash back dengan apa saja yang saya tulis. hahaha. dan ternyata semua tidak jauh-jauh dari upaya saya menghadapi post partum depression yang naudzubillah panjangnya. 

somehow, setelah saya runut, mungkin penyebabnya adalah memang saya orang yang sangat perfeksionis sebenarnya. bukan perfeksionis in a common way, tapi saya perfeksionis dengan skenario yang sudah dan selalu saya rancang dalam kepala saya. beberapa tahun belakangan memang ada banyak sekali skenario yang tidak sesuai. saya menganggap dunia di luar saya (dunia instagram, dunia twitter, dunia tempat saya bekerja, dunia yang ditunjukkan orang-orang dalam story WA-nya), semua yang indah, adalah sesuatu yang normal. yang jika orang lain bisa melakukannya, maka saya pun demikian. maka, seringlah saya membuat target-target tidak realistis, menetapkan batasan-batasan absurd, yang seolah saya harus dan selalu harus mencapainya. karena itu saya kelelahan. karena itu saya terus merasa kurang dan depressed. bahkan saat saya sudah mendapat beasiswa S3 pun (Sesuatu yang menjadi impian tidak masuk akal saya). saya merasa saya harus menjadi mahasiswa paling pintar, paling cerdas, mendapatkan A di semua mata kuliah, bisa menjawab pertanyaan dosen, mengerjakan tugas dengan baik, bisa publish Scopus Q1. padahal kenyataannya, ya ternyata saya tidak berhasil mewujudkan itu semua. 

saya ingat, saya lelah sekali saat itu. lalu entah kekuatan dari mana (ini butuh kekuatan yang sangat besar), saya akhirnya menyadari kalau hidup ngga perlu se-ngoyo itu. sudahlah. sesekali biarkan hidup berjalan tanpa rencana. sesekali nikmati saja menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja, sesekali tidak mengerjakan tugas pun tak apa, sesekali lebih concern dengan Fafa, sesekali merasa bahagia dengan badan yang semakin besar, toh dulu juga sudah pernah langsing. 

setelah itu, lalu perlahan saya mulai sedikit 'sembuh'.

saya memutuskan untuk membeli sepatu baru yang nyaman, yang saya merasa saya nampak nyaman ketika memakainya. saya memutuskan membeli baju yang lebih besar, yang saya merasa saya nampak nyaman memakainya. saya singkirkan baju kecil yang membuat perasaan saya buruk, dan saya tidak mau memakainya lagi. saya pun sudah tidak seberapa peduli dengan nilai yang saya dapat, toh yang paling penting dana beasiswa lancar hahaha.

lalu saya mulai berani keluar rumah, berani ke kampus, berani menghadapi omongan orang yang bilang. "kamu gendutan, ya?" ya saya masih memikirkan omongan macam itu tentu saja, tapi sudah tidak terlalu saya ambil hati. sudahlah. apa yang saya alami ini wajar kok. apalagi saya kan memang sedang mengalami satu perubahan hidup yang cukup drastis. 

dan hari ini sebenarnya saya kemari karena saya ingin curhat. hahaha. 

mengerjakan disertasi itu berat ya? 😂😂😂😂😂 

saya membaca ratusan artikel, dan semakin saya baca semakin saya tidak percaya saya bisa melakukannya. saya rasanya sampai pada titik dimana saya ingin menyerah. nyari topik baru. yang artinya saya harus baca ribuan artikel baru. hahaha. mata apa kabar, dah?

sungguh saya pusing sekali menghadapi topik-topik ini. tapi ya, ini sesuatu yang harus saya hadapi dan saya perjuangkan.  

nanti lah, saya ingin cerita panjang lebar tentang proses disertasi ini. bagaimana saya menahan mual tiap hari, dan bagaimana saya bertahan dengan mata yang sudah semakin renta karena kebanyakan melihat layar ini. 

anyway, ini bonus lagu-nya Adelle. Chasing pavement. Lagu ini menggambarkan suasana hati saya saat ini.


"Chasing Pavements"

I've made up my mind
Don't need to think it over
If I'm wrong, I am right
Don't need to look no further
This ain't lust
I know this is love

But if I tell the world
I'll never say enough
'Cause it was not said to you
And that's exactly what I need to do
If I end up with you

Should I give up?
Or should I just keep chasin' pavements
Even if it leads nowhere?
Or would it be a waste
Even if I knew my place?
Should I leave it there?
Should I give up?
Or should I just keep chasin' pavements
Even if it leads nowhere?

I build myself up
And fly around in circles
Waitin' as my heart drops
And my back begins to tingle
Finally, could this be it

Or should I give up?
Or should I just keep chasin' pavements
Even if it leads nowhere?
Or would it be a waste
Even if I knew my place?
Should I leave it there?

Should I give up?
Or should I just keep chasin' pavements
Even if it leads nowhere?

Should I give up?
Or should I just keep on chasin' pavements
Even if it leads nowhere?
Or would it be a waste
Even if I knew my place?
Should I leave it there?

Should I give up?
Or should I just keep on chasin' pavements?
Should I just keep on chasin' pavements?
Ohh oh

Should I give up?
Or should I just keep chasin' pavements
Even if it leads nowhere?
Or would it be a waste
Even if I knew my place?
Should I leave it there?

Should I give up?
Or should I just keep chasin' pavements
Even if it leads nowhere?

https://www.youtube.com/watch?v=urKPQtbE_bs

2 comments:

  1. aku komen apa sih, malah lupa hehe
    semangat, fay! smoga lancar disertasinya ya
    dan juga semakin tenang hidupnya, ya namanya hidup pasti ada masalah tp aku yakin dirimu pasti akan selalu bisa melewatinya
    you're much better than me, fay

    ReplyDelete
  2. Aamin... Aslinya saya mewek terus baca komenan om warm 😭😭😭

    ReplyDelete