Friday 3 June 2022

bullied

So, waddap?

My lifes goin so so lately.

So, as I told before I have gained weight a lot since the pandemic. Perubahan pola hidup, bukan cuma saya yang berubah tapi the whole family, switching dari kerjaan ke sekolah, stressed up, depressed, dan banyak hal lain membuat saya bertambah sekitar 7 kilo this last 2 yrs. 

Am not happy for sure. Dan saya pikir saya sudah melakukan banyak hal untuk berubah, tapi yah, saya makhluk yg 99% terdiri dari emosi, sehingga ketika emosinya pas labil ya artinya program dietnya ga jalan, mandeg, nunggu mood dateng buat mulai lagi semuanya dari awal.

Dan perubahan ini sebenarnya membuat saya banyak sekali mendengar banyak omongan tidak enak. Awal awal saya merasa seperti tidak peduli. Lalu lama lama bahkan ketika orang yang tidak saya anggap penting mulai mengomentari penampilan saya, rasanya, hey you pay me nothing. Just shut ur fuckin mouth!

Ya, pengen se misuh itu saya 🙃

Its not that am not trying. Tapi bagaimana ya. Mau jalan pagi tidak bisa. Mau main treadmill tidak bisa. Mau keluar sebentar tidak bisa. Mau masak yang sehat sehat, ada saja perintah atau keharusan untuk berkunjung ke sana sini. Kenapa tidak bisa jalan atau olahraga? Ya karena setiap saya akan memulainya akan ada bayi yang teriak teriak yang ujung-ujungnya ya bikin saya ngga mood banget. Baru mulai makam sehat, disuruh ke mana mana diminta makan ini itu. 

Hehe. I know its sounds cliche ya atau sekedar pembenaran 🙃 tapi ya bagaimana ya 🙃

Kadang saya cuman pengen puk puk diri sendiri, bilang, hey this fat body they said, is the body that makes u have the doctoral scholarship. Things that even the bulliers could never afford even in their dreams. This fat body, is the body yang sudah ngehasilin banyak uang, ngehasilin banyak ide, banyak honor, apapun.

So please, dear me, just thanks your self. Thanks that you are what you are by now. You are more than the bulliers, trust me. 

Ya saya tahu itu.

Tapi kadang saya hanya benci kepada diri sendiri. Saya juga membully diri saya sendiri. And I cant slap me 🙃

I used to think being smart is the only thing that matter. Nyatanya setua ini saya baru sadar, being pretty is also one that I concern a lot. And sad that I cant afford that. 


*Shit saya nangis nulis ini. Haha

0 comments:

Post a Comment