Wednesday 14 April 2021

INSECURE

 Hai hai. apa kabar? 

lama sekali pengen nulis di sini tapi belum sempat juga. anak saya barusan sakit dan itu benar-menguras emosi dan tenaga. rasanya sudah habis diri kita kalau anak sakit mah :( dia masih belum pulih benar hingga hari ini, semoga segera membaik. 

lalu ada apa dengan insekuritas?

jadi beberapa waktu lalu kan saya sempat beberapa kali menulis tentang ppd dan betapa saya sangat insecure sekali terhadap diri saya. ya hampir 3 tahun sih. 

tapi kemudian sekelebat lewat di ig feed, seorang teman yang saya kagumi ketika kuliah, ternyata dia bilang dia insecure juga. dia bilang dirinya adalah ugly duck, dan saya seperti : he? perempuan secantik itu bilang ugly duck?? lah saya apa?

perempuan teman saya ini adalah bayangan perempuan ideal dalam mata saya. cantik, pinter, pinter banget malah, feminis asli (bukan feminis asal njeplak kaya saya dan orang2 di twitter. dia paham sejarah feminis dan macem2nya), pinter masak, pinter moto, body goals banget. 

dan dia insecure :')

lalu sempat juga melihat salah satu model. dia bilang dia sempat hiatus setahun karena insecure juga dengan bentuk tubuhnya. padahal dia model lho! dia bilang dia selalu merasa kurang kurus dan selalu takut ditinggalkan oleh industri model. hidupnya hanya berkutat tentang angka dan angka timbangan. padahal dia punya tubuh yang sempurnya :')

dia insecure :')

sampai sini saya sampai pada satu kesimpulan. sebenarnya semua perempuan punya insekuritasnya sendiri. hanya saja ada yang levelnya tinggi ada yang rendah. ada yang ditunjukkan ada yang tidak. mau sesempurna apapun hidupnya, pasti ada hal yang membuat dia insecure.

lalu

manusia kadang begitu. sedihnya sedikit hilang ketika tahu ada orang lain yang merasa hal yang sama. 

at least merasa bahwa kita tidak insecure sendirian itu sedikit melegakan.

lalu kemudian kabar itu datang. saya akhirnya dinyatakan diterima S3 walaupun ini baru awal banget sih :) saya masih harus menunggu pengumuman LPDP atau beasiswa pendidik lainnya :) semoga segera ada. dan semoga di Unair bisa defer ya. dan semoga saya lolos seleksi beasiswa itu :) tapi sepertinya jika saya tidak lolos, kalau pas syaraf kenekatan saya muncul, saya mungkin akan nekat begadang semalam dan bikin proposal disertasi kemudian apply ke luar tanpa mengindahkan resikonya :') semoga ini tidak terjadi. 

anyway, soal rencana studi akan saya tulis lengkap nanti jika pengumuman beasiswanya sudah keluar. semoga segera.

lalu, kabar bahwa saya diterima tsb sedikit banyak membuat awan hitam di kepala saya hilang. saya merasa, paling tidak ada sedikit hal yang bisa saya banggakan sendiri atas diri saya. selama ini saya selalu merasa buruk. merasa menjadi ibuyang buruk, istri yang buruk, perempuan yang buruk. dan kabar diterima tadi sedikit banyak menghibur saya. 

ah, saya ndak jelek-jelek amat ternyata :')

kembali ke bahasan awal tentang insekuritas.

mungkin ya..

mungkin kunci insekuritas adalah dengan menemukan satu hal yang paling tidak bisa kita banggakan dari diri kita. paling tidak hal itu bisa menutupi ketidakmampuan kita. dan mungkin kunci utamanya adalah ya dengan menyadari kalau kita manusia. kalau sempurna ya jadi malaikat saja. menyadari kalau memang mungkin kita ngga sebaik orang lain yang mampu mengatur waktunya dengan baik, ndak sebaik orang lain yang mampu menjadi ibu yang sabar yang selalu bisa membuat makanan yang menyenangkan untuk anak-anaknya. menyadari kalau ya manusia juga akan kehilangan kilau masa mudanya. menyadari kalau ya masing-masing punya prioritas yang berbeda yang tentunya nanti akan berdampak pada hasil hidup yang berbeda pula. 

ya walaupun kalimat-kalimat pada paragraf sebelumnya adalah hal yang berat tentu saja. itu bukan seuatu yang datang seminggu dua minggu. tapi menyadari kelemahan, menerimanya, adalah pekerjaan seumur hidup yang harus dilakukan.


1 comment: