1. Apakah saya harus fokus menulis artikel 3 untuk publikasi agar bisa segera ujian tertutup?
2. Apakah saya harus fokus ke wellness program, lari pagi olahraga prepare makan sehat, agar saya bisa kembali seperti dulu lagi? (Well, I know ini niat yang salah)
Kondisi umumnya adalah:
1. Saya merasa saya hanya punya pagi hari ketika anak² sudah berangkat sekolah dan ke day care.
2. Hitung²an waktu yg saya punya hanya 3 jam, dari jam 8-11 pagi, jadi tidak mungkin mendapatkan semua. Kenapa ngga jam² sebelumnya? Karena ngga mungkin. Masih ada bayi super clingy dan saya juga harus prep sarapan dan tetek bengek pagi hari yang hanya ibu² yang paham.
Kondisi khususnya:
1. Sebenarnya saya sudah menulis 2 artikel. 1 sedang proses resubmisi setelah kemarin direject reviewer tapi diminta untuk submit ulang. Saya berharap banyak pada ini. Artikel ke 2, saya sebar di banyak jurnal. Saya tahu ini tidak etis. Tapi saya dikejar waktu. Waktu saya hanya tinggal 7 bulan. Ya, pada akhirnya saya nyerah juga, submit juga di Q3 buat artikel ke 2 ini. Buat saya saat ini yang penting publish. Lalu artikel ke 3 nanti gunanya apa? Ya itu tadi jaga². Semakin banyak artikel yang disebar bukannya peluangnya lebih baik dan lebih besar?
2. Untuk wellness, ya lebih karena sekarang saya gendut dan saya takut penyakitan dan saya mager luarrr biasa. Saya suka sekali rebahan sambil ndrakor. Sebenarnya saya sudah turun 15 kg dari hamil ke 2 kemarin. Tapi masih ada 10 kg yang harus saya turunkan lagi supaya ideal. Saya pikir berolahraga nanti juga akan membantu stress release saya. Di mana akhir² ini saya kerap stress berkepanjangan. Marah² ngga jelas. Saya pikir berolahraga akan membantu. Tapi kalau saya olahraga artinya saya bakal cape, ga bisa masak, ga bisa buka laptop, malah ga bisa ngapa²in. Well saya memang belum pernah bertahan lebih dari seminggu untuk rutin olahraga, karena itu dampak yang saya tahu ya yang negatif² saja.
Time is ticking btw. I have to pick one. Which one?
0 comments:
Post a Comment